Archive for May 2012
Analisa Cerita Si Kancil Pencuri Ketimun
By : Imedia9.net
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan berkat-Nyalah kita semua masih hidup di dunia yang penuh dengan fatamorgana ini. Kedua-dua marilah kita sama-sama berteriak: Aaaaaaargh!! INI SIAPA SIH YANG NGARANG CERITA SI KANCIL SUKA MENCURI KETIMUUN! Bikin napsu aja! Ehm. Maaf, saya sedikit es-mosi. Soalnya si kancil itu tokoh idola saya. Jadi kalau ada yang cerita aneh-aneh soal si kancil langsung saya libas. Ibarat pepatah mengatakan "Lo asyik, gu santai. Lo usik, gua bantai!"
Ada banyak versi tentang cerita si kancil pencuri ketimun. Salah satu yang paling banyak ditemukan di internet adalah versi yang dimulai dengan kalimat ini:
Siang itu panas sekali. Matahari bersinar garang. Tapi hal itu tidak terlalu dirasakan oleh Kancil. Dia sedang tidur nyenyak di bawah sebatang pohon yang rindang.
Sampai sini, kalimatnya ga ada masalah. Malahan cukup bagus karena tidak dimulai dengan kata Pada Suatu hari, pada jaman dahulu kala atau Kriiiiiing! Jam weker berbunyi aku terlambat ke sekolah... dst. Intinya kalimat pembukanya keren. Dilanjutkan dengan kalimat:
Tiba-tiba saja mimpi indahnya terputus. "Tolong! Tolong!" terdengar teriakan dan jeritan berulang-ulang. Lalu terdengar suara derap kaki binatang yang sedang berlari-lari.
Wah, mulai seru nih jalan ceritanya. Terus-terus...
Di kejauhan tampak segerombolan binatang berlari-lari menuju ke arahnya. "Kebakaran! Kebakaran!" teriak Kambing. "Ayo lari, Cil! Ada kebakaran di hutan!"
Woi, woi, apa-apaan ini? Kok cerita si kancil pencuri ketimun ada kebakarannya segala? Aneh banget. Padahal dulu-dulu waktu diceritain sama bapak saya, ga pernah ada tuh insiden kebakaran gini. Kuat dugaan jika penulis cerita ini telah 'menambahkan' kejadian kebakaran untuk memperkuat plot selanjutnya. Yaitu si kancil lari terbirit-birit dan sampai ke ladang pak Tani.
Oh, rupanya begitu. Baiklah. Ide kebakaran itu pun jadi terasa lumayan. Adegan pun terus berlanjut sampai si kancil tiba di ladang pak tani. Dia terkejut saat melihat ladang pak Tani. Tahu nggak apa yang dia bilang?
"Ladang sayur dan buah-buahan? Oh, syukurlah. Terima kasih, Tuhan." mata Kancil membelalak. Ladang itu penuh dengan sayur dan buah-buahan yang siap dipanen. Wow, asyik sekali!
Saya nggak tahu apa maksud penulis membuat si kancil mengucapkan kalimat itu. Mungkin dia bermaksud untuk mengatakan jika si kancil itu adalah anak yang baik dan selalu bersyukur kepada ke Tuhan atas segala karunianya. Ini pesan yang baik sekali. Namun kalimat selanjutnya:
Dengan tanpa dosa, Kancil melahap sayur dan buah-buahan yang ada di ladang. Wah, kasihan Pak Tani. Dia pasti marah kalau melihat kejadian ini. Si Kancil nakal sekali, ya?
WTF!! Ini si kancil sebenernya belajar agama apa sih? Di satu sisi Terima kasih, Tuhan di sisi lain dengan tanpa dosa makan tanaman pak Tani. Tunggu! Untuk kasus ini jangan salahkan si kancil. Salahkan penulisnya! Dia bahkan menulis dengan tegas: Si Kancil nakal sekali, ya?
Kalo elu mau bikin cerita si kancil bakalan nakal kenapa pake kalimat Terima kasih, Tuhan? Ampun dah! Jadi sebenernya si penulis ini mau bikin tokoh si kancil yang kayak apa sih? Baik? Buruk? Setengah-baik atau setengah-buruk? Ampun dah!
Dan kalimat selanjutnya adalah kalimat yang paling menohok dan menyayat-nyayat hati bagai diiris sebilah katana. Begini kalimatnya:
Ketika bangun pada keesokan harinya, Kancil merasa lapar lagi. "Wah, pesta berlanjut lagi, nih" kata Kancil pada dirinya sendiri. "Kali ini aku pilih-pilih dulu, ah. Siapa tahu ada buah timun kesukaanku."
WOI! Kancil nggak suka ketimun, woi! Nyak! Babek! Ade-ade! Om! Tante! Sodare-sodare semue! Itu nyang bilang kancil suka makan ketimun tuh sapaaa? ITU PITNAH!
Ada banyak versi tentang cerita si kancil pencuri ketimun. Salah satu yang paling banyak ditemukan di internet adalah versi yang dimulai dengan kalimat ini:
Siang itu panas sekali. Matahari bersinar garang. Tapi hal itu tidak terlalu dirasakan oleh Kancil. Dia sedang tidur nyenyak di bawah sebatang pohon yang rindang.
Sampai sini, kalimatnya ga ada masalah. Malahan cukup bagus karena tidak dimulai dengan kata Pada Suatu hari, pada jaman dahulu kala atau Kriiiiiing! Jam weker berbunyi aku terlambat ke sekolah... dst. Intinya kalimat pembukanya keren. Dilanjutkan dengan kalimat:
Tiba-tiba saja mimpi indahnya terputus. "Tolong! Tolong!" terdengar teriakan dan jeritan berulang-ulang. Lalu terdengar suara derap kaki binatang yang sedang berlari-lari.
Wah, mulai seru nih jalan ceritanya. Terus-terus...
Di kejauhan tampak segerombolan binatang berlari-lari menuju ke arahnya. "Kebakaran! Kebakaran!" teriak Kambing. "Ayo lari, Cil! Ada kebakaran di hutan!"
Woi, woi, apa-apaan ini? Kok cerita si kancil pencuri ketimun ada kebakarannya segala? Aneh banget. Padahal dulu-dulu waktu diceritain sama bapak saya, ga pernah ada tuh insiden kebakaran gini. Kuat dugaan jika penulis cerita ini telah 'menambahkan' kejadian kebakaran untuk memperkuat plot selanjutnya. Yaitu si kancil lari terbirit-birit dan sampai ke ladang pak Tani.
Oh, rupanya begitu. Baiklah. Ide kebakaran itu pun jadi terasa lumayan. Adegan pun terus berlanjut sampai si kancil tiba di ladang pak tani. Dia terkejut saat melihat ladang pak Tani. Tahu nggak apa yang dia bilang?
"Ladang sayur dan buah-buahan? Oh, syukurlah. Terima kasih, Tuhan." mata Kancil membelalak. Ladang itu penuh dengan sayur dan buah-buahan yang siap dipanen. Wow, asyik sekali!
Saya nggak tahu apa maksud penulis membuat si kancil mengucapkan kalimat itu. Mungkin dia bermaksud untuk mengatakan jika si kancil itu adalah anak yang baik dan selalu bersyukur kepada ke Tuhan atas segala karunianya. Ini pesan yang baik sekali. Namun kalimat selanjutnya:
Dengan tanpa dosa, Kancil melahap sayur dan buah-buahan yang ada di ladang. Wah, kasihan Pak Tani. Dia pasti marah kalau melihat kejadian ini. Si Kancil nakal sekali, ya?
WTF!! Ini si kancil sebenernya belajar agama apa sih? Di satu sisi Terima kasih, Tuhan di sisi lain dengan tanpa dosa makan tanaman pak Tani. Tunggu! Untuk kasus ini jangan salahkan si kancil. Salahkan penulisnya! Dia bahkan menulis dengan tegas: Si Kancil nakal sekali, ya?
Kalo elu mau bikin cerita si kancil bakalan nakal kenapa pake kalimat Terima kasih, Tuhan? Ampun dah! Jadi sebenernya si penulis ini mau bikin tokoh si kancil yang kayak apa sih? Baik? Buruk? Setengah-baik atau setengah-buruk? Ampun dah!
Dan kalimat selanjutnya adalah kalimat yang paling menohok dan menyayat-nyayat hati bagai diiris sebilah katana. Begini kalimatnya:
Ketika bangun pada keesokan harinya, Kancil merasa lapar lagi. "Wah, pesta berlanjut lagi, nih" kata Kancil pada dirinya sendiri. "Kali ini aku pilih-pilih dulu, ah. Siapa tahu ada buah timun kesukaanku."
WOI! Kancil nggak suka ketimun, woi! Nyak! Babek! Ade-ade! Om! Tante! Sodare-sodare semue! Itu nyang bilang kancil suka makan ketimun tuh sapaaa? ITU PITNAH!
Yang namanya kancil itu binatang pemalu, dan pendiam. Makanan yang paling disukainya adalah buah-buahan kecil yang berair. Ya, ketimun memang berair. Tapi kancil NGGAK SUKA makan ketimun. Kalau pun tuh kancil kepepet dan mesti makan ketimun, bisa mokat dia! Alias koit! Death! Die! Kucluk-kucluk suddenly get a heart attack!
Sabar. Sabar.
Saya memang suka rada emosi kalau udah baca cerita-cerita si kancil yang kesannya selalu memojokkan binatang lucu, imut dan menggemaskan itu. Nah, lanjut ke analisa berikutnya.
Lama sekali Kancil menunggu kepergian teman Pak Tani. Akhirnya dia tak tahan. "Ah, lebih baik aku ke sana," kata Kancil memutuskan."Sekalian minta maaf karena telah mencuri timun Pak Tani. Siapa tahu aku malah diberinya timun gratis."
WTF!! Ini logikanya di pake nggak sih??
Kasus:
Saya seorang koruptor kelas kakap. Baru aja merugikan negara dengan menggelapkan dana sebesar 10 trilyun rupiah . Saya minta maaf deh sama rakyat Indonesia. Siapa tahu, dikasih duit 1 trilyun lagi. *DZIG!*
Saya tahu ini cerita buat anak-anak. Tapi mbok ya di pikir baik2 toh mas. Masa anak-anak diajari mencuri terus minta maaf supaya dikasih jatah lagi sih? Ampuuun... ampuuun!
Image si kancil sebagai sosok binatang nakal pencuri ketimun memang sudah sangat terkenal di masyarkat luas. Bukan saja di Indonesia bahkan sampai ke manca negara. Saya juga bahkan pernah menemukan versi kisah si kancil dalam bahasa Inggris. Meski pun begitu, saya tetap optimis, jika image si kancil bisa diubah dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Sudah saatnya si kancil tidak lagi dikenal sebagai sosok si pencuri ketimun, tetapi sebagai binatang pahlawan yang siap melindungi teman-temannya. It's time for revolution!
(Rickman Roedavan)
Tag :
Analisa,
Animasi 3D: Si Kancil Anak Nakal
By : Imedia9.net
Pada awalnya saya cuma searching blog buat menemukan kisah-kisah si kancil yang sudah pernah dibukukan. Namun saya tersasar ke situsnya binus dan saya menemukan sebuah artikel yang membuat saya tercengang. GILE! Ini ada orang yang mau bikin animasi si kancil versi 3D. Mantap nggak tuh? Langsung aja saya copas isi artikelnya yang sekaligus merupakan jurnal dari seseorang yang bernama Firdianza di sini:
Dalam proses modeling character, saya menemukan kendala saat pembuatan morph target. Untuk membuat morph target mata kanan menutup, saya tidak dapat mem-mirror morph target mata kiri yang telah saya buat dan meng-assign-nya sebagai morph target mata kanan. Begitupun dengan morph target lainnya yang telah saya buat. Untungnya, saya menemukan free script ’Morphix’ yang memungkinkan saya untuk menggunakan mirror tools dalam pembuatan morph target. Terima kasih kepada Martijn van Herk karena telah membuat script yang sangat berguna untuk saya pada saat itu.
Modeling environtment seperti pohon dan rumput dibuat dengan menggunakan teknik subdiv modeling seperti biasa. Namun, pada beberapa kasus, saya menggunakan plugin pemodelan pohon dari iTooSoftware© untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan cepat.
Gimana? Keren kan? Secara teknologi saya acungin 5 jempol buat yang bersangkutan. Karena memang ini sudah saatnya anak bangsa unjuk gigi. Emangnya yang bisa bikin pelm 3D cuma orang2 seberang doang? Anak bangsa juga bisa berkarya. BRAVO! Cuman.... ya itu. Ceritanya si kancil kok mencuri ketimun sih? Please banget! Buat mas yang sedang ngerjain animasi ini: please read this and this. Mudah-mudah pintu hatimu terketuk (apaan seeeeh??)
Sekali lagi, saya ucapkan Bravo untuk teknik animasinya.
Sumber: http://animation.binus.ac.id/2012/03/28/si-kancil-anak-nakal
Hampir semua orang mengenal Kancil. Kebanyakan dari kita pasti mengenalnya dari kisah yang sering diceritakan orang tua kita ketika kita masih kecil. Namun, tahu kah Anda bahwa hewan kancil hanya bisa ditemukan di beberapa tempat saja, salah satunya di Indonesia.
Walaupun hewan kancil statusnya sudah hampir punah, ternyata masih banyak anak-anak yang belum tahu seperti apa wujud asli kancil. Mereka mengenal kancil hanya lewat cerita. Kebiasaan orang tua mendongengkan anaknya nampaknya juga sudah mulai luntur. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, munculah ide untuk mengangkat sosok kancil ke dalam film pendek ini. sekaligus untuk kembali memopulerkan sosok si kancil.
Film pendek Si Kancil Anak Nakal ini, dibuka dengan narasi seorang kakek tua yang sedang bercerita kepada sekumpulan anak-anak binatang. Sang kakek bercerita kepada mereka bahwa dahulu hiduplah hewan yang paling cerdas di hutan, yaitu kancil. Namun kancil kini sudah hampir punah karena rusaknya hutan tempat tinggal mereka. Sang kakek lanjut menceritakan bagaimana kecerdikan dan kelicikan kancil dalam memecahkan masalah yang ia hadapi. Hingga pada akhirnya kancil pun mendapatkan ganjaran atas perbuatan buruk yang telah ia lakukan selama ini. Di akhir film, penonton barulah mengetahui bahwa sang kakek yang sedang bercerita adalah si kancil itu sendiri. Kini kancil sudah tua dan hanya bisa menceritakan kisah hidupnya pada anak-anak binatang. Ia berharap dapat memberikan contoh pada anak-anak bahwa semua perbuatan pasti akan ada balasannya dan kisahnya akan selalu diingat selalu.
Setelah ide dasar dan cerita telah didapat, saya mulai mengumpulkan data-data mengenai kancil, seperti kisah fabel kancil, habitat kancil, foto dan video kancil, dan sebagainya. Barulah kemudian dibuat desain karakter dan desain environment-nya. Lalu, dilanjutkan dengan pembuatan storyboard.
Setelah semua konsep desain dan storyboard selesai dikerjakan, baru saya masuk ke tahap modeling dan texturering yang dilanjut kan dengan character setup dan animasi hingga tahap terakhir compositing. Semua proses tersebut memakan waktu sekitar lima minggu.
Dalam proses modeling character, saya menemukan kendala saat pembuatan morph target. Untuk membuat morph target mata kanan menutup, saya tidak dapat mem-mirror morph target mata kiri yang telah saya buat dan meng-assign-nya sebagai morph target mata kanan. Begitupun dengan morph target lainnya yang telah saya buat. Untungnya, saya menemukan free script ’Morphix’ yang memungkinkan saya untuk menggunakan mirror tools dalam pembuatan morph target. Terima kasih kepada Martijn van Herk karena telah membuat script yang sangat berguna untuk saya pada saat itu.
Modeling environtment seperti pohon dan rumput dibuat dengan menggunakan teknik subdiv modeling seperti biasa. Namun, pada beberapa kasus, saya menggunakan plugin pemodelan pohon dari iTooSoftware© untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan cepat.
Kemudian, timbul masalah ketika saya harus membuat scene hutan. Di hutan akan terdapat banyak sekali objek pohon dan rumput. Jika semua model tersebut diletakkan dalam satu scene, akan sangat membebani kerja komputer, sehingga akan memperlambat perkerjaan saya ke depan nantinya. Penggunaan plugin dari iTooSoftware© sangat membantu saya dalam pembuatan hutan ini. Model pepohonan saya dapat di-scatter dalam jumlah banyak tanpa membebani kerja komputer. Awalnya sempat pesimis, proses render setiap frame-nya pasti akan membutuhkan waktu yang lama. Beberapa detik setelah saya memencet tombol render, senyum kecil mulai terlihat di wajah saya, menggambarkan ekspresi kebahagian akan proses render yang cepat.
Untuk pencahayaan, saya hanya menggunakan sumber cahaya matahari. Bayangan daun yang terlihat di tanah merupakan fake shadow yang dihasilkan dari gambar hitam putih daun-daun dan ranting-ranting yang diproyeksikan oleh lampu standar.Gimana? Keren kan? Secara teknologi saya acungin 5 jempol buat yang bersangkutan. Karena memang ini sudah saatnya anak bangsa unjuk gigi. Emangnya yang bisa bikin pelm 3D cuma orang2 seberang doang? Anak bangsa juga bisa berkarya. BRAVO! Cuman.... ya itu. Ceritanya si kancil kok mencuri ketimun sih? Please banget! Buat mas yang sedang ngerjain animasi ini: please read this and this. Mudah-mudah pintu hatimu terketuk (apaan seeeeh??)
Sekali lagi, saya ucapkan Bravo untuk teknik animasinya.
Sumber: http://animation.binus.ac.id/2012/03/28/si-kancil-anak-nakal