- Back to Home »
- Fakta »
- Usaha memulihkan nama baik si Kancil
Selama puluhan tahun, sosok Si Kancil telah dikenal sebagai seekor binatang nakal yang suka mencuri ketimun. Dan selama itu pula ratusan buku pendidikan di Indonesia menceritakan kisahnya berulang-ulang. Menanamkan pada benak generasi muda bahwa si kancil itu adalah binatang jahat yang tingkah lakunya tak pantas untuk ditiru. Namun beberapa tahun belakangan ini, tim peneliti satwa menemukan sebuah fakta unik dari binatang yang bernama kancil. Karena ternyata kancil TIDAK SUKA ketimun. Lalu siapa sebenarnya yang telah mencuri ketimun di ladang pak Tani? Dan kenapa si kancil yang dijadikan kambing hitam?
Terlalu sulit sebenarnya untuk melacak asal muasal bagaimana munculnya cerita Si Kancil Pencuri Ketimun. Namun usaha untuk memulihkan nama baik Si Kancil, sebagai seekor binatang yang cerdik dan BUKAN seekor pencuri ketimun sama sekali belum terlambat.
Adalah Tedi Siswoko, seseorang yang sangat menyukai dongeng si Kancil sekaligus orang yang pertama kali menceritakan kembali dongeng tokoh legendaris itu dalam bentuk yang berbeda. Tak perduli meski beberapa organisasi perlindungan anak telah melarang orang tua untuk menceritakan dongeng si kancil kepada anak mereka, ia tetap menceritakan ulang dongeng si kancil dengan menambahkan nilai-nilai positif dan pesan moral yang berguna bagi anak-anak. Beberapa karyanya yang telah terbit adalah sebagai berikut:
Kancil (Bukan) Si Pencuri Ketimun
Penulis: Tedi Siswoko
Penerbit: KIDS JP (lini penerbitan JP BOOKS) Surabaya
Jumlah hal: 24 halaman
Cetakan I: Mei 2009
Penulis: Tedi Siswoko
Penerbit: KIDS JP (lini penerbitan JP BOOKS) Surabaya
Jumlah hal: 24 halaman
Cetakan I: Mei 2009
Penulis: Tedi Siswoko
Penerbit: KIDS JP (lini penerbitan JP BOOKS) Surabaya
Jumlah hal: 24 halaman
Cetakan I: Mei 2009
Penulis: Tedi Siswoko
Penerbit: KIDS JP (lini penerbitan JP BOOKS) Surabaya
Jumlah hal: 24 halaman
Cetakan I: Mei 2009
Penulis: Tedi Siswoko
Penerbit: KIDS JP (lini penerbitan JP BOOKS) Surabaya
Jumlah hal: 24 halaman
Cetakan I: Mei 2009
Usaha yang sama pernah dilakukan oleh Heru Yuwono. Beberapa seri Si Cerdik Kancil yang pernah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, telah diubah sedemikian rupa untuk menjadikan sosok si kancil menjadi sosok yang lebih baik dan tidak seperti yang disangka selama ini. Sayangnya, ia tak pernah mencoba menulis ulang kisah Si Kancil Pencuri Ketimun yang sangat fenomenal. Ada pun karya-karyanya yang telah terbit adalah sebagai berikut:
Si Cerdik Kancil: Si Rangkok Kena Batunya
Dongeng tentang Kancil sangat terkenal sejak dahulu kala. Binatang kecil ini dilukiskan sebagai binatang yang nakal, jail, licik, tapi juga cerdas, cerdik, dan banyak akal. Dengan kelicikannya dia sering memperdayai binatang-binatang lain, dengan akal dia mempertahankan diri dari musuh-musuhnya, tapi dengan kecerdikannya pula dia menolong binatang lain yang sedang dalam bahaya. Pengalaman-pengalamannya yang dialami Kancil memang lucu, mengasyikkan, karena itu kita tak akan pernah bosan mendengarnya.Melalui seri Belajar Membaca Dongeng, kami tampilkan kembali pengalaman-pengalaman binatang cerdik ini, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak-anak.
Si Cerdik Kancil: Kera Yang Suka Mencuri
Dongeng tentang Kancil sangat terkenal sejak dahulu kala. Binatang kecil ini dilukiskan sebagai binatang yang nakal, jail, licik, tapi juga cerdas, cerdik, dan banyak akal. Dengan kelicikannya dia sering memperdayai binatang-binatang lain, dengan akal dia mempertahankan diri dari musuh-musuhnya, tapi dengan kecerdikannya pula dia menolong binatang lain yang sedang dalam bahaya. Pengalaman-pengalamannya yang dialami Kancil memang lucu, mengasyikkan, karena itu kita tak akan pernah bosan mendengarnya.Melalui seri Belajar Membaca Dongeng, kami tampilkan kembali pengalaman-pengalaman binatang cerdik ini, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak-anak.
Si Cerdik Kancil: Harimau dan Buaya
Si Cerdik Kancil: Gajah dan Semut
Suatu hari tak sengaja Gajah menginjak sarang Semut sampai hancur. Semut marah sekali. Ia lalu membalas dendam. Diam-diam ia merambat ke tubuh Gajah, lalu masuk ke telinganya. Semut lalu menggigit bagian dalam telinga Gajah. Tentu saja Gajah kesakitan. Rusa yang bertemu dengannya tak mampu membujuk Semut keluar dari telinga Gajah, begitu pun Jerapah dan Harimau. Akhirnya Semut baru mau keluar dari telinga Gajah setelah Kancil menjanjikan akan memberi makanan kesukaan Semut, yaitu gula. Gajah dan Semut saling meminta maaf, dan Gajah berjanji akan membantu Semut membangun sarangnya lagi. Sejak itu ketiga binatang itu bersahabat.
Suatu hari Kancil bertemu Harimau. Melihat Kancil, terbit air liur Harimau. Ia mengancam binatang kecil itu. Namun Kancil yang cerdik memerdayai Harimau. Ia berkata, jika Harimau melepaskannya, ia akan menghadiahi Harimau sabuk Nabi Sulaiman. Katanya, sabuk itu bisa membuat si pemakai jadi amat perkasa. Harimau ragu-ragu tapi mau juga melepaskan Kancil. Kancil mengajak ke ular besar yang sedang melingkar tidur. Melihat Ular, Harimau sudah waswas, ragu-ragu, kenapa sabuk itu seperti ular. Tapi Kancil meyakinkan bahwa sabuk Nabi Sulaiman memang seperti itu. Ketika Harimau melilitkan Ular ke tubuhnya, Ular terbangun. Ia merasa tidurnya terganggu. Begitu melihat Harimau sedang mengangkat tubuhnya, dia pun marah. Harimau berteriak kaget, ternyata ia benar-benar tertipu oleh Kancil. Sementara itu, Kancil sudah lari entah ke mana.
Semoga karya-karya tersebut pada akhirnya bisa mengubah image si kancil di mata masyarakat Indonesia, khususnya di mata generasi muda yang akan datang. Trust me! Si Kancil itu BUKAN pencuri ketimun!
Pernah lihat animasi ini?
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=d9gtignju1I
ada episodnya di youtube
Wow, keren. Thanks infonya, bro!
ReplyDelete