Popular Post

Archive for November 2012

Kancil Saga vs Penerbit!

By : Imedia9.net
Oke, judul postingannya emang rada serem. Tapi sebenernya ga seserem itu, menyenangkan malah.  Buat yang belum tahu, beberapa hari yang lalu pihak KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) telah menghubungin saya berkaitan dengan naskah Kancil Saga yang telah saya kirim beberapa bulan yang lalu. Setelah melakukan koordinasi awal, saya pun pergi ke Jakarta ditemani kakak + kakak ipar saya. Kejam banget kan? Demi misi sang kancil, saya sampai harus memaksa kedua kakak saya itu untuk cuti dari kantornya. Bukannya apa-apa sih, masalahnya, saya kalau ke Jakarta sendirian pasti nyasar. Jadi mendingan minta di antar. Pertama, pasti nyampe (karena kakak ipar saya dulunya emang orang Jakarta). Dan kedua, gratis, hehehe. Dan itu adalah faktor utama. 
Kami bertiga berangkat dari Bandung tepat pukul 7 pagi, dan tiba di Jakarta sekitar jam 10. Gedung Kompas Gramedia yang terletak di jalan Palmerah Barat ternyata gede juga ya? Dan gedung itu tenyata berisi lebih dari satu lini penerbit. Dan KPG yang saya incer ada di lantai 3,. Saya pun di sambut oleh bu Ratna sang editor dan kami pun langsung terlibat perdebatan sengit, hehehe.

Bu Ratna: "Kami tertarik dengan Kiky si kancil. Namun ada satu hal yang mengganjal yaitu bekas luka berbentuk petir. Karena itu mengingatkan pada Harry Potter. Bisa dihilangkan tidak?"

Rickman: *sambil cengengesan* "Oh, bisa banget bu. Lagipula tugas dari bekas luka berbentuk petir itu kan sudah selesai. Saya sengaja membuat bekas luka itu, semata-mata sebagai siasat supaya saya bisa dipanggil penerbit. Dan hasilnya, siasat saya berhasil kan?"

Bu Ratna bengong beberapa saat lalu kami semua tertawa. Ah, rupanya itulah misi dari bekas luka ala Harry Potter sebenarnya. 

Saya & Bu Ratna Di Ruang Tamu Editor KPG

Dalam pembahasan tersebut, bu ratna sempat juga memberikan kepada saya beberapa buah contoh buku anak-anak yang akan diterbitkan oleh KPR. Jadi kira-kira, kancil saga ntar kalau terbit bentuknya juga bakalan kayak gitu (Aamiin). Diskusi sempat diwarnai promosi terselubung oleh kakak ipar saya yang bekerja di Microsoft. Maklum, Windows 8 kan lagi rilis tuh, jadi aja si teteh malah ga tahan untuk segera berjualan, hehehe.

Bu Ratna: "Gaya bercerita mas Rickman sudah baik. Hanya saja cerita si kancil ini masih ada yang kurang. Yaitu saya tidak menemukan benang merah antara satu cerita dan cerita yang lain."

Rickman: "Loh? Saya kan memang ingin membuat si kancil dalam buku berseri. Ya, buku-buku cemen buat anak-anaklah..." 

Bu Ratna: "Gimana kalau si Kancil dibikin trilogi dan digarap dengan lebih serius?"

Rickman: "Hah?"

Sumpah gue kaget setengah mati. Ga nyangka kalau tim Editor malah berharap cerita Kiky si kancil ini dibuat ke arah yang lebih 'serius'. Dalam artiannya, cerita per bukunya lebih panjang, lebih seru dan tetap menggusung kepahlawanan si kancil yang selama ini dicap buruk oleh sebagian orang tua. Dan yang paling menohok adalah mereka meminta saya untuk membuatnya dalam bentuk TRILOGI!!! Gile kan? Ini request dari penerbit loh! Bukan gue sendiri yang berniat/berhasrat/berambisi untuk membuat sebuah trilogi. Jadi request ini bener-bener SUPER SEKALII!! Alhamdulillah ya?

Di satu sisi, ini adalah sebuah pintu yang sangat terbuka lebar bagi gue untuk menjad seorang penulis yang ganteng, lucu, imut dan menggemaskan, hehehe. Di sisi lain, ini merupakan pekerjaan yang sangat berat karena itu berarti saya harus membuat ulang seluruh cerita dengan tetap mengandalkan karakter Kiky si kancil yang sepertinya telah mencuri hati para editor, hehehe. Tapi bedanya, kali ini saya ga bekerja sendirian. Tim editor dan tim ilustrator KPG siap membantu langkah saya dalam mencapai cita-cita. Untuk menjadi seorang penulis ganteng, lucu, imut dan menggemaskan (did I had mention this before?)

Anyway, project Kancil Saga (Parodi Harry Potter) dengan ini resmi saya nyatakan DI TUTUP! 
Sebagai gantinya, project baru Kancil Saga (Laskar Mustafa) DI MULAI!

NB: 
Terima kasih banyak buat bu Ratna yang telah banyak memberi saran, masukan, dan membimbing saya untuk kembali ke jalan yang benar, hehehe

Kancil Saga - The New Adventures Is Just Begin...


Tag : ,

Animasi Kiky Si Kancil 3D? Wani Piro?

By : Imedia9.net
Beberapa minggu yang lalu, kantor gue kedatangan Harry Riyadi beserta tim. Mereka bermaksud untuk mempresentasikan kemampuan mereka sekaligus mencari peluang kerja sama di tahun-tahun mendatang. Buat yang belum tahu, mas Harry Riyadi ini adalah pendiri Komunitas 3D Animasi Indonesia. Dan udah banyak banget malang melintang di dunia persilatan 3D. Pada kesempatan itu beliau mempresentasikan hasil karyanya dan timnya. Terus terang, gue terkejut. Sampai-sampai pengin ngompol sambil bilang WOW! Tapi berhubung di ruang rapat ga boleh ngompol, jadi aja gue tahan. Lagian kalau gue ke kamar mandi dulu kan bisa ketinggalan materi presentasinya. Mana kadang-kadang kamar mandinya suka penuh lagi. Jadi mesti ngantri dulu. Waktu itu pernah loh, pas gue lagi kebelet-kebeletnya... INI KENAPA MALAH JADI NGEBAHAS NGOMPOOL???
Ehm. Oke, mari kita kembali ke jalan yang benar. Intinya, setelah rapat itu selesai, saya colek mas Harry dan teman-temannya untuk membahas soal si kancil. Jadi gantian. Gue yang presentasi, dan materinya adalah all about Kiky si kancil. Mas Harry langsung ngangguk setuju begitu mendengar saya ingin membuatkan film animasi Kiky si kancil. Masalahnya cuma satu: Wani Piro?

Yup! Bikin film animasi 3D tuh nggak murah. Karena melibatkan banyak orang, skill, dan waktu yang sangat lama. Sekedar info: rate rata-rata untuk membuat film animasi 3D itu Rp. 500.000 per detik. Bayangin! PER DETIK MEN!! Sekilas kelihatan mahal, tapi sebenernya untuk bikinnya emang susah! Ga heran kalau film Finding Nemo aja dibikin dengan budget 40 juta USD$. Dan itu duit semua! Coba aja lo bayangin, itu kalau duit segitu disebar di lantai? Wedew, bisa koprol dan ngompol sepuasnya tuh!
Sekedar pembuktian bahwa membuat film 3D itu susah, gue sempat meminta tolong salah satu mahasiswa gue yang bisa blender untuk membuatkan model si kancil. Gue bilang gini: "Bikinin model 3D si kancil, atau lo gue kasih E!!" Wkwkwkwkw, dosen edaaan! Boong deng, gue nggak sekejam itu. Pokoknya thanks banget to Shoib Bintoro yang telah dengan sukarela membuatkan model 3D si kancil. Sekedar pembuktian jika membuat membuat animasi 3D tuh ga gampang. Dan makanya perlu pemodal yang kuat, dukungan penuh serta komitmen dari media televisi maupun media elektronik lainnya.


Gambar di atas ini baru merupakan bagian pertama dari keseluruhan proses pembuatan animasi 3D. Yaitu: MODELING. Jadi gambar Kiky si kancil, ditiru-tiru, dibentuk-bentuk, dan dipas-pasin. Ini masih belum selesai memang, karena habis itu masih ada pemberian tektur dan finishing. Kalao udah di tekstur nanti gue edit lagi postingan ini. Nah, apa pun itu, intinya yang dilakukan oleh mahasiswa gue ini baru Modeling. Baru bikin bentuk. Masih ada lanjutannya lagi untuk membuat sebuah animasi yang komplit. Ada RIGGING, ANIMATING, RENDERING, DAN PARARUSING. Wkwkwkwkw.
Ruwet juga ya mau bikin animasi 3D?

Ibarat kata Bondan Prakoso, "Ga'bisa bikin animasiiiii, ya ya ya ya ya ya ya, dudam dudam dudidubiduam, semua ini gara-gara money! Apa pun yang terjadi, duit selalu perlu untukmuuuu.... Janganlah kau bersedih, coz animating is somehow not okay!"

Nasib. Nasib. Ya sudahlah! Biarpun Kiky si kancil tidak pernah bisa tampil dalam bentuk animasi 3D, setidaknya saya masih sedikit terhibur dengan penampilan Sang Kancil yang ini:
Sang Kancil yang muncul pada serial Pada Zaman Dahulu. Sang Kancil 3D yang lahir dari tangan-tangan animator Les' Copaque, sebuah studio animasi 3D dari negeri tetangga...

Baca lebih jauh soal kondisi animasi 3D Indonesia di sini: Nasib Animasi 3D Indonesia




Tag : ,

Behind The Scene

By : Imedia9.net
Banyak orang yang nanya ke gue (sebenernya ga banyak sih, itu cuma kalimat pembuka aja biar gue bisa bikin artikel ini, hehehe). Sebenernya gimana sih caranya ilustrasi si kancil dibuat? Buat elo-elo semua yang udah biasa berkecimpung ke kampung-kampung, maksudnya, udah biasa berkecimpung di dunia tulis menulis dan gambar menggambar, pasti udah ga asing lagi dengan hal ini. Apalagi buat penulis yang spesialis cerita anak. Pasti udah paham bener dah soal ginian. Terus ngapain gue bikin artikel ini? Ini artikel khusus buat lo yang belum tahu. Jadi sekarang mau gue kasih tahu. Seperti apakah kiranya, gambar ilustrasi Kiky si kancil bisa demikian elok, indah, dan aduhai (pret!)
Tahap 1: Gambar Abal-Abal
Setelah ceritanya selesai, gue coba-coba cari bagian mana yang menarik dalam cerita itu dan membuatkan gambar abal-abal. Fungsinya untuk membantu mbak Okky dalam membayangkan, gambar kayak apa sih yang pengin gue bikin. Kayak gini:


Tahap 2: Sketsa 
Setelah gambar abal-abal jadi, mbak Okky mencoba membuat sketsa awal dari gambar tersebut. Beberapa ilustrator menyebut sketsa sebagai gambar yang memiliki "semangat".


Tahap 3: Lineart

Setelah sketsa selesai, bagian paling penting selanjutnya adalah membuat Lineart. Yaitu merapikan apa yang sudah dibuat pada sketsa. Jika bagian ini sudah selesai, mbak Okky akan langsung mengirimkannya ke gue buat diwarnain.


Tahap 4: Re-Coloring Lineart
Tahap selanjutnya adalah Re-Coloring Lineart. Yaitu memberi warna yang berbeda pada setiap garis. Perlu diperhatikan, mbak Okky menggambar semuanya dengan menggunakan tangan pada tablet. Sehingga warna tintanya hanya satu. Kalau nggak item, ya coklat. Dan ini hasilnya setelah Lineart di  warnai ulang.


Tahap 5: Coloring
Tahap selanjutnya adalah mewarnai. Dan merupakan salah satu tahap yang paling banyak menyita waktu. Selain di rumah, gue juga kadang mewarnai gambar-gambar ini kalao lagi agak senggang di kantor.


Tahap 6: Finishing
Dan tahap terakhir adalah tahap finishing yang terdiri dari memberikan efek cahaya dan bayangan. Untuk tahap ini, gue mulai coba mempraktekkan efek embos dengan tool blur dan dodge supaya bayangannya rada keren. Kek gambar-gambar 3D gitu, hehehe
Gambar ilustasi Kiky si kancil pun berhasil dibuat. Horeeeee!



Tag : ,

Cerita Kiky Si Kancil Buku 5 Selesai!

By : Imedia9.net
Yiiiihaaaa! Akhirnya berhasil juga melewati writer's block! Dan hasilnya, Kiky si kancil buku ke 5 selesai. Cerita Kiky Si Kancil & Burung Phoenix ini, bagi saya pribadi merupakan cerita yang sangat spesial. Karena ditengah kesulitan untuk membuat cerita baru, saya sangat tertolong oleh dua makhluk kocak yang pernah saya buat 2 tahun yang lalu. Tahu siapa? Mereka adalah Mongku & Barnabas. Yup! Monyet bulu emas dan bajing terbang cerdik itu akan muncul membantu si kancil dalam cerita kali ini.
Gue yakin kalian semua pada penasaran! Apa sih hubungannya Mongku & Barnabas dalam cerita ini dengan Mongku & Barnabas yang blog-nya bisa kalian lihat di sini. (*kagak penasaraaaan!*) Dan jawabannya adalah: Paralel Relationship. (*bodo amaaat!*) Mereka berdua memiliki nama, sifat, dan bantuk yang mirip. Tapi mereka berasal  dari dunia yang berbeda sehingga bisa dibilang universe-nya juga berbeda. (*emangnya gue pikiriin!*)
Woi, kalo emang ga niat baca ga usah dilanjutin dong baca artikelnya! Koprol aja sana yang jauh sambil bilang wow! Ehm, oke gue terusin lagi. Rasanya dulu gue pernah deh bahas soal niat gue mau bikin Dremina sebagai seting dunia fiksi buatan gua yang bakal di-sharing universe-in sama karakter2 gua yang lain. Akan tetapi, setelah menimbang, memperhatikan, dan memutuskan (halah!), gue berpikir sebaiknya konsep yang gue pake bukan lagi sharing universe, akan tetapi paralel universe. Sehingga yang menjadi fokus utama adalah karakternya, dan bukan pada dunianya.
Gue bakal ngebahas soal konsep paralel universe ini dalam postingan yang lain. Ini penting, karena Kancil Saga akan menjadi titik awal puncak karir gue di dunia kepenulisan (gubrak!). Ya nggak apa-apa atuh, pede-pede dikit kan wajar. Yo wiis! Sekarang tinggal kirim draftnya ke mbak Okky, dan biarkan tangan-tangannya bekerja...
Tag : ,

- Copyright © Kiky Si Kancil - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -